KAJIAN MENGUKUR TINGKAT KESADARAN PARA PEKERJA DALAM MENGGUNAKAN APDDI BAGIAN SORTASI PADA PABRIK KELAPASAWIT PT. BIO NUSANTARA TEKNOLOGI BENGKULU

PT.Bio Nusantara Teknologi berdiri pada tahun 1980 di kecamatan Pondok Kelapa Bengkulu Tengah. PT. Bio Nusantara Teknologi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) dan perkebunan kelapa sawit. Sortasi merupakan bagian dari stasiun pabrik kelapa sawit untuk proses pemilahan dan pemisahan tandan buah segar (TBS) berdasarkan kualitas dan tingkat kematangannya. Tujuan dari sortasi ini adalah untuk memastikan bahwa hanya buah sawit yang memenuhi standar kualitas tertentu yang masuk ke tahap pemrosesan selanjutnya. Pekerja seringkali mengabaikan peraturan untuk penggunaan alat pelindung diri (APD). Ini merupakan salah satu contoh penerapan budaya kerja yang tidak baik terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Bahkan para pekerja biasanya lebih suka tidak menggunakan alat perlindungan diri (APD) karena dianggap menggangui pekerjaan padahal APD tersebut merupakan alat yang penting untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Penelitian ini dilakukan di pabrik minyak kelapa sawit PT Bio Nusantara Teknologi, Sungai Lemau Desa Tanjung Sakti Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu pada tanggal 19 Desember 2023 sampai dengan 13 Januari 2024. Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian untuk mengetahui tingkat kesadaran pengguna alat keselamatan kerja atau alat perlindungan diri di bagian sortasi pada PT Bio Nusantara Teknologi maka didapatkan hasil berdasarkan pengamatan terhadap pekerja secara langsung di lapangan. Dari data di atas, persentase terendah adalah penggunaan sarung tangan dengan persentase 18.42%, kemudian persentase tertinggi adalah penggunaan sepatu safety dan baju kerja dengan masing-masing persentase 30.70%. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat kepatuhan para pekerja dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) di PT Bio Nusantara Teknologi masih kurang efektif karena adanya pekerja yang belum mematuhi penggunaan APD secara konsisten.