PERANCANGAN ALAT MONITORING TURBIDITY DAN TOTAL DISSOLVED SOLID PADA CLARIFIER TANK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. PERAWANG AGRO SEJAHTERA

Clarifier tank merupakan bagian dari stasiun water treatment plant yang digunakan untuk menghilangkan padatan tersuspensi seperti tanah liat, lumpur, dan pasir, sehingga air yang awalnya keruh menjadi jernih. Parameter yang digunakan untuk mengukur kejernihan air pada clarifier tank adalah turbidity dalam satuan NTU (Nephelometric Turbidity Unit) dan untuk mengukur padatan terlarut adalah Total Dissolved Solid (TDS) dalam satuan ppm (part per million). Standar parameter untuk turbidity adalah kurang dari 2 NTU, dan untuk TDS kurang dari 150 ppm. Pengambilan sampel secara manual yang dilakukan setiap 2 jam oleh sampel boy dianggap kurang optimal karena memerlukan waktu dan tenaga. Untuk mengatasi masalah ini, dirancang alat monitoring menggunakan Arduino UNO sebagai mikrokontroler, Sensor Turbidity SEN0189 sebagai pendeteksi turbidity air, dan Sensor TDS SEN0244 sebagai pendeteksi TDS air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat monitoring ini dapat memudahkan dalam menyimpan data pembacaan turbidity dan TDS pada air clarifier tank dengan baik, dengan data tersimpan setiap menitnya menggunakan data logger. Akurasi dari sensor turbidity adalah 73,17% dan sensor TDS adalah 96,31%. Biaya pembuatan alat monitoring ini adalah Rp. 813,500, jauh lebih murah dibandingkan alat laboratorium seperti Turbidity Eutech TN-100 seharga Rp. 15,590,000 dan TDS Testr11+ seharga Rp. 3,128,000. Oleh karena itu, alat monitoring yang dirancang ini dapat menjadi alternatif ekonomis untuk monitoring pada air clarifier tank di pabrik kelapa sawit PT. Perawang Agro Sejahtera.