PENYEMPROTAN ANAK KAYU (CLIDEMIA HIRTA) SECARA SEMI MEKANIS MENGGUNAKAN TENAGA ACCU PADA PERKEBUNAN GEDUNG AJI BARU (GABA) KKPA, TULANG BAWANG, LAMPUNG

Pengendalian gulma berkayu/anak kayu merupakan salah satu kegiatan perawatan pada perkebunan kelapa sawit. Penyemprotan anak kayu dilakukan jika populasi melibihi ambang batas, sehingga tidak dapat dikendalikan secara manual dengan menggunakan dongkel anak kayu. Anak kayu adalah gulma daun lebar yang memiliki batang berkayu. Penyemprotan anak kayu dilakukan dengan menggunakan alat penyemprotan manual (knapsack sprayer). Pada salah satu divisi yang ada di perkebunan plasma GABA, memiliki tingkat populasi yang sangat banyak dengan jenis gulma dominan Clidemia hirta. Hingga memunnculkan sebuah ide inovasi pembuatan alat penyemprotan menggunakan tenaga accu dan menggunakan mesin pompa air yang dioperasikan dengan dua tenaga kerja. Inovasi ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi hasil kerja dan mendapatkan hasil gulma mati yang merata. Lokasi pengamatan ini adalah PT. Sumber Indah Perkasa unit Gedung Aji Baru (GABA) KKPA. Pengamatan ini tujuan waktu dalam pengendalian gulma menggunakan alat semi mekanis menggunakan tenaga accu lebih efisien dibandingkan dengan alat penyemprotan manual menggunakan knapsack sprayer, biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan alat semi mekanis menggunakan tenaga accu, Flowrate dan konsentrasi yang dibutuhkan menggunakan alat penyemprotan semi mekanis, dan menghitung prestasi kerja pengendalian gulma anak kayu. Pengamatan ini menggunakan metode pengolahan data kualitatif dan kuantitatif, mengumpulkan data primer yang diperlukan. Hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa alat penyemprotan semi mekanis menggunakan tenaga accu efisien dalam pengendalian anak kayu baik secara waktu maupun hasil penyemprotan yang merata dan lebih ekonomis pada kebutuhan biaya yang digunakan. Tetapi tidak efektif untuk meningkatkan prestasi kerja, flowrate yang lebih besar, dan penggunaan alat penyemprotan semi mekanis ini tidak cocok dengan jenis kebun yang memiliki topografi yang tidak datar dan terdapat populasi anak kayu yang sedikit pada areal perkebunan kelapa sawit.