APLIKASI AMELIORAN PADA TANAMAN PENUTUP TANAH Mucuna bracteata DI LAHAN KELAPA SAWIT EKS TAMBANG BATU BARA TANAH LAUT ESTATE, PT SMART Tbk, TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN

Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan utama sebagai penghasil Crude Palm Oil (CPO), dengan produksi yang terus meningkat seiring peningkatan produk turunannya. Pada budidaya kelapa sawit, penting untuk menjaga kesuburan tanah. Pembukaan lahan baru, peremajaan tanaman, dan aktivitas pertambangan dapat mengubah kondisi fisik, kimia, dan biologi tanah serta meningkatkan risiko erosi pada tanah yang terbuka tanpa vegetasi. Salah satu cara untuk mengurangi dampak tersebut dengan menanam Legum Cover Crop (LCC), yang dapat memperbaiki kualitas tanah, menekan serangan hama, menghambat erosi, dan meningkatkan efisiensi siklus hara. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui bahan amelioran yang paling efektif dalam mendukung pertumbuhan kacang-kacangan Mucuna bracteata pada lahan eks tambang batu bara di Tanah Laut Estate. Pengamatan ini dilaksanakan pada 21 September 2023 – 13 Januari 2024 yang dilakukan secara langsung di areal tanaman belum menghasilkan (TBM) dengan menggunakan bibit tanaman kacang�kacangan berumur 7 minggu. Pengamatan ini terdiri atas 4 kelompok, yaitu P0 (penanaman LCC tanpa bahan amelioran), P1 (penanaman LCC dengan pupuk RP), P2 (penanaman LCC dengan TKKS), dan P3 (penanaman LCC dengan LCPKS). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit memberikan pengaruh positif terhadap parameter panjang sulur dan jumlah daun tanaman Mucuna bracteata.