KEEFEKTIFAN PEMUPUKAN MANUAL DAN MEKANIS PADA TANAMAN KELAPA SAWIT MENGHASILKAN DI PERKEBUNAN BATU AMPAR ESTATE, PT. TAPIAN NADENGGAN, KOTABARU, KALIMANTAN SELATAN

Pemupukan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman. Pemupukan tanaman kelapa sawit pada tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan dapat teraplikasi dengan cara pemupukan manual dan mekanis menggunakan fertilizer spreader. Pemupukan manual merupakan pemupukan yang dilakukan di daerah yang rendah dan tidak dapat dilalui oleh pemupukan mekanis sedangkan pemupukan mekanis menggunakan fertilizer spreader merupakan pemupukan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan alat untuk pengaplikasikan pupuk ke tanaman kelapa sawit pada areal tanaman yang sudah menghasilkan, pada lahan yang datar dan lahan dengan kemiringan 0-5°. Pada penerapannya, pemupukan dilakukan dengan memperhatikan manajemen pemupukan yang baik seperti penerapan prinsip 4T (Tepat Jenis,Tepat Waktu,Tepat Cara dan Tepat Dosis). Selain itu, efektivitas dari penerapan 4T tersebut harus sesuai dengan standar operasional prosedur pemupukan. Tepat jenis dan dosis diperoleh dari hasil analisis daun dan tanah oleh tim riset, tepat waktu diamati dengan memperhatikan curah hujan yang cukup sebelum dilakukan pengaplikasian, tepat cara dilakukan dengan mengaplikasikan pupuk pada areal yang tepat untuk diaplikasikan. Pemupukan secara manual dan mekanis menggunakan fertilizer spreader memiliki perbandingan hasil yang berbeda. Hasil pemupukan mekanis menggunakan fertilizer spreader lebih diprioritaskan karena biaya yang digunakan lebih rendah, tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit, distribusi yang lebih cepat dan merata serta kualitas hasil yang lebih seragam.