PENGARUH APLIKASI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT TERHADAP PRODUKSI TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI LIBO ESTATE, SIAK, RIAU

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang sangat penting di Indonesia, dengan total luasan mencapai 15,43 juta hektar. Peningkatan luas lahan akan mempengaruhi peningkatan produksi secara signifikan, yang mana juga akan berdampak pada peningkatan volume limbah, yaitu limbah padat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan terutama Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) sekitar ±50% yang dihasilkan dari pengolahan kelapa sawit. Limbah tersebut dapat mencemari lingkungan jika tidak diolah dengan benar. Akan tetapi jika diolah dengan benar limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang sangat bermanfat bagi tanaman, mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik dan menghemat biaya. Perkebunan Kelapa Sawit Libo, LCPKS digunakan sebagai bahan pembenah tanah dan sebagai sumber nutrisi, dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaplikasian LCPKS terhadap produksi tanaman kelapa sawit dalam dua tahun dengan menggunakan metode perbandingan pada hasil produksi TBS ton/ha pada lahan yang diaplikasin LCPKS dengan lahan yang tidak diaplikasikan LCPKS (anorganik) yang dilanjutkan menggunakan metode uji-t pada jenjang nyata 5%. Hasil pengamatan menunjukkan pada lahan yang diaplikasikan LCPKS memiliki produksi yang lebih tinggi 2,65 ton/ha dibandingkan lahan yang tidak diaplikasikan LCPKS. Akan tetapi pada hasil uji-t dengan jenjang nyata 5% tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada hasil produksi antara lahan aplikasi LCPKS dan non aplikasi LCPKS.